Saat ini sedang ramai content creator di TikTok yang membahas tentang astaxanthin, antioksidan yang katanya lebih ampuh dari vitamin C. Astaxanthin sebenarnya pigmen merah yang termasuk dalam kelompok zat kimia yang disebut karotenoid. Zat ini terdapat pada hewan atau tanaman tertentu, yang membuat warna merah muda pada ikan salmon atau dalam beta-karoten yang dapat ditemukan dalam wortel dan likopen di dalam tomat.

Menurut biokimianya, Astaxanthin mengandung ikatan rangkap terkonjugasi, gugus hidroksil dan keto dan memiliki sifat lipofilik dan hidrofilik. Warna merahnya disebabkan oleh ikatan rangkap terkonjugasi di bagian tengah senyawa. Jenis ikatan rangkap terkonjugasi ini bertindak sebagai antioksidan kuat dengan menyumbangkan elektron dan bereaksi dengan radikal bebas untuk mengubahnya menjadi produk yang lebih stabil dan menghentikan reaksi berantai radikal bebas dalam berbagai organisme hidup. Astaxanthin menunjukkan aktivitas biologis yang lebih baik daripada antioksidan lainnya karena dapat mengikat membran sel dari dalam ke luar.
Antioksidan merupakan zat yang dapat membantu menghilangkan kerusakan yang disebabkan oleh molekul perusak kesehatan yang disebut radikal bebas yang dilepaskan oleh berbagai hal seperti polusi udara, sinar matahari dan asap rokok. Penelitian menunjukkan bahwa astaxanthin ternyata 770 kali lebih aktif daripada koenzim Q10, senyawa antioksidan yang secara umum digunakan untuk membantu melindungi kerusakan oksidatif di otak seperti alzheimer dan parkinson. Selain itu, astaxanthin juga 6.000 kali lebih kuat dari vitamin C, meskipun angka pastinya bisa bervariasi tergantung pada sumber dan metode pengukuran. Mengonsumsi suplemen astaxanthin dapat membantu kesehatan hormon dan meminimalkan gejala seperti resistensi insulin dan memperbaiki profil lipid Anda secara keseluruhan. Astaxanthin juga dapat meningkatkan elastisitas kulit, mengurangi kerutan (penuaan dini), serta manfaat anti-inflamasi untuk mencegah kardiovaskular, diabetes dan kanker.
Secara umum astaxanthin aman dikonsumsi selama dikonsumsi sesuai dosis yang dianjurkan dan saat perut tidak kosong. Perlu diingat resiko / efek samping yang mungkin terjadi, seperti peningkatan pergerakan usus (meningkatnya frekuensi buang air besar) dan warna tinja yang menjadi merah. Astaxanthin juga berpotensi menyebabkan alergi jika sumbernya diambil dari produk laut dan dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu seperti dengan obat penurun tekanan atau pengencer darah.
Jangan lupa subscribe channel!