Perangkat inovatif ini dapat menjadi asisten yang sangat diperlukan bagi orang-orang dengan mobilitas terbatas, dan juga dapat diterapkan di bidang lain, seperti kedokteran gigi, olahraga, dan bahkan pembedahan.

Pencipta pelindung mulut pintar berupaya membuatnya sederhana dan intuitif untuk digunakan, yang khususnya penting bagi orang-orang dengan keterbatasan fisik. Metode kontrol tradisional, seperti layar sentuh atau pengenalan suara, seringkali terbukti sulit dalam kondisi tertentu. Perangkat baru yang dipresentasikan dalam jurnal Nature Electronics ini bekerja berdasarkan panel oral taktil (O-pad) yang dilengkapi sensor yang mendeteksi pergerakan lidah dan tekanan gigi.

Pelindung mulut dapat melakukan fungsi yang mirip dengan layar sentuh, namun kontrolnya melalui lidah dan gigitan gigi. Hal ini memungkinkan pengguna untuk melakukan berbagai tugas, seperti mengetik, bermain game, atau menavigasi kursi roda, dengan presisi tinggi. Misalnya, menggeser lidah Anda ke atas corong menirukan gerakan jari di layar sentuh, dan menggigit berfungsi seperti klik mouse.

Sistem yang dikembangkan didasarkan pada jaringan saraf berulang (RNN), yang membuatnya sangat efisien dalam mengubah gerakan menjadi perintah yang tepat. Selain untuk penggunaan sehari-hari, perangkat ini juga dapat berguna dalam bidang kedokteran, karena dapat mengumpulkan data tentang kondisi gigi atau membantu terapi wicara.

Rencana masa depan tim termasuk mengoptimalkan pelindung mulut untuk gerakan yang lebih kompleks dan mengadaptasinya untuk penggunaan jangka panjang, serta melakukan uji klinis untuk menilai kenyamanan dan efektivitas perangkat di lingkungan dunia nyata.

By Risma

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *