Alat genetik baru bernama VenomCap akan membantu ilmuwan mengidentifikasi ular yang bisanya sangat mematikan dengan lebih cepat. Metode ini dapat mempercepat pengembangan obat yang lebih efektif terhadap gigitan ular.
Hasil penelitian ini dipublikasikan di jurnal Molecular Ecology Resources, seperti yang dilaporkan oleh Popular Science.
Para peneliti telah mengembangkan alat baru yang disebut VenomCap, yang memungkinkan identifikasi gen penghasil racun pada ular di tingkat genetik. Metode ini bisa menjadi terobosan dalam pengembangan antidot yang lebih efektif dan memungkinkan identifikasi ular yang menghasilkan racun mematikan.
“Kami telah menciptakan alat yang membantu dengan cepat mengidentifikasi gen penghasil racun yang ada pada ular dari seluruh keluarga ular,” jelas salah satu penulis penelitian, Sarah Ruane, kurator herpetologi di Museum Sejarah Alam Chicago.
Ular memiliki ribuan gen yang bertanggung jawab atas produksi racun. VenomCap memudahkan pencarian gen-gen tersebut, menghindarkan para ilmuwan dari keharusan melakukan pengurutan seluruh genom ular, yang memakan waktu dan biaya tinggi.
Sebagai gantinya, alat baru ini menggunakan probe khusus untuk menangkap gen yang terkait dengan racun dan memungkinkan penemuan cepat apakah gen tersebut ada pada spesies tertentu.
Tim telah menguji VenomCap pada 24 spesies ular dari keluarga Elapidae. Keluarga ini mencakup ular koral, kobra, dan mamba, yang racunnya dapat menyebabkan masalah serius pada jantung, merusak jaringan, dan bahkan menyebabkan kebutaan.
VenomCap menunjukkan akurasi hingga 76% dalam mendeteksi gen yang terkait dengan racun, sesuai dengan penelitian sebelumnya.
Setiap tahun, ada sekitar 5,4 juta gigitan ular di seluruh dunia, menyebabkan 81-137 ribu kematian. Masalah gigitan ular sangat relevan bagi negara-negara di mana ular sering ditemukan di daerah terpencil yang tidak memiliki akses ke layanan medis. Oleh karena itu, pengembangan metode deteksi racun baru dapat membantu mempercepat pembuatan antidot yang efektif dan menyelamatkan nyawa.
VenomCap juga dapat menjelaskan bagaimana racun berubah pada berbagai spesies ular sesuai dengan cara hidup mereka, yang akan memungkinkan pemahaman yang lebih mendalam tentang evolusi makhluk-makhluk ini.