Seorang pria Korea Selatan yang kini berusia 50-an akhirnya ditangkap polisi setelah mayat pacarnya yang Ia bunuh dan kubur dengan semen 16 tahun lalu ditemukan. Hal ini terungkap bulan Agustus kemarin saat seorang pekerja dari pemilik apartemen yang baru menghancurkan struktur beton untuk memperbaiki kebocoran air.
Mayat wanita berusia 30-an tersebut di temukan di balkon apartemen rooftop di Geoje, Gyeongsangnam-do dalam kondisi sudah seperti mumi, namun sidik jarinya masih dapat diidentifikasi. Diketahui bahwa korban dibunuh dengan cara dipukul kepala dan wajahnya dengan benda tumpul setelah pertengkaran hebat pada 10 Oktober tahun 2008. Pelaku kemudian memasukkan jasad korban ke dalam koper, menguburnya dalam semen di beranda apartemen studio, dan tinggal di apartemen tersebut selama delapan tahun tahun hingga tahun 2016.
Kantor Polisi Geoje di Gyeongsangnam-do mengumumkan pada tanggal 23 September bahwa mereka telah menangkap Mr. A atas tuduhan pembunuhan. Ia menyembunyikan kejahatannya dengan cara membuat dinding batu bata di sudut beranda luar apartemen studio tersebut dan menuangkan semen agar terlihat seperti bangunan (lebar 39 cm, Panjang 70 cm, tinggi 29 cm). Mr. A bertemu korban saat bekerja sebagai DJ di Busan pada tahun 2004 dan mulai berkencan. Tahun itu, dia dan korban datang ke Geoje, tempat industri pembuatan kapal sedang berkembang pesat, dan bekerja di bar hiburan, sebagai pedagang kaki lima, dan sebagai pekerja harian konstruksi, dan dipastikan bahwa dia pindah ke studio pada tahun 2006.
Keluarga korban melaporkan kasus orang hilang pada tahun 2011, namun keberadaannya tidak terlacak sehingga tetap menjadi kasus orang hilang yang tak terpecahkan. Pada saat itu polisi sudah menyelidiki keberadaan korban bersama Mr. A yang tinggal bersamanya, namun dia menyatakan, “Setelah bertengkar, dia meninggalkan rumah,” dan menjelaskan bahwa mereka tidak dapat melanjutkan penyelidikan orang hilang tersebut karena ada tidak ada catatan ponsel atau rekaman CCTV seiring berjalannya waktu. Selain itu, pelaku dinyatakan positif Philopon (semacam methaphetamin) dalam tes rambut, sehingga polisi melakukan penyelidikan terpisah atas tuduhan pembunuhan tersebut. Diketahui, Mr. A mengaku mengonsumsi Philopon sejak datang ke Geoje. Keluarga korban kemudian menuntut hukuman berat terhadap pelaku.
Jangan lupa subscribe channel!