Carl-Tanzler-Elena-Hoyos

Carl Tanzler, seorang dokter spesialis patologi dan rontgen kelahiran Jerman di Marine-Hospital Service (Rumah Sakit Marinir) di Key West, Florida terkenal dengan kisahnya yang mengerikan tentang kegilaannya tinggal bersama mayat wanita bernama Elena Milagro de Hoyos selama tujuh tahun.

Awal mula pertemuan Carl dan Elena terjadi tahun 1930 saat Elena yang saat itu berusia 21 tahun mengalami sakit dan berobat ke rumah sakit tempat dimana Carl bekerja. Carl yang memeriksa Elena terpukau dengan kecantikannya karena Ia terlihat seperti sosok wanita cantik yang ada di dalam mimpinya saat masih berusia 12 tahun. Dalam mimpinya tersebut Ia diperlihatkan wajah cinta sejatinya, sosok wanita berambut hitam eksotis dengan gaun putih berbaring di sofa bergaya rococo, yang Ia lukis di selembar kertas. Elena sendiri dikisahkan sebagai sosok yang memukau, percaya diri, dengan parasnya yang rupawan dan suara merdu yang membuatnya menjadi populer di kotanya.

Elena sebenarnya sudah menikah dengan Luis Mesa pada 18 February 1926. Beberapa bulan setelah pernikahannya Elena hamil, namun mengalami keguguran pada bulan November. Kondisi kesehatannya mulai menurun dan terlihat pucat sejak itu. Orangtuanya dan orang-orang disekitarnya berpikir bahwa hal tersebut disebabkan oleh kesedihannya. Akan tetapi, lambat laun keluarganya mulai sadar bahwa ada yang tidak beres. Elena mengalami batuk terus-menerus, apalagi banyak kasus TBC telah didiagnosis di Rumah Sakit Marinir dan beritanya sudah menyebar ke seluruh kota. Di era 1930-an saat Elena sakit, TBC belum dapat diobati karena teknologi medis belum cukup maju. Pada saat itu, di Key West, penyakit ini merupakan penyebab kematian nomor satu, terutama di antara pekerja pabrik cerutu yang menularkan kuman dari satu orang ke orang lain di tempat kerja mereka yang sempit. Elena yang diduga mengidap TBC itu ditemani Luis suaminya kemudian berobat ke Rumah Sakit Marinir dan ditangani oleh Carl.

Secara hukum, Carl Tanzler masih menjadi suami seorang wanita Jerman bernama Doris dan ayah bagi dua anaknya, tetapi saat Ia bertemu Elena, semuanya berubah. Ia mulai mengabaikan tanggung jawab untuk keluarganya dan kurang perhatian terhadap kesejahteraan mereka karena Ia telah jatuh cinta sepenuhnya kepada Elena. Di sisi lain, kemalangan Elena bertambah saat Luis meninggalkannya demi wanita lain dan pergi dari kota Key West menuju Tampa untuk bekerja. Meskipun dia mengklaim penyakit Elena tidak ada hubungannya dengan hancurnya pernikahan mereka, secara logis kondisi Elena yang parah dengan penyakit TBC yang sangat menular, membuat Luis pergi mencampakan Elena.

Demi bisa mendapatkan hati Elena, Carl Tanzler mulai melebih-lebihkan latar belakangnya dan memperkenalkan diri ke keluarga Maria sebagai Count von Cosel (seolah nama bangsawan) dan seorang doktor dengan sembilan diploma universitas. Selain itu, Ia menggratiskan biaya pengobatan Elena. Ia juga memberikan cincin yang Ia selipkan di dalam buket mawar sebagai tanda lamaran untuk Elena di ulang tahunnya yang ke-21. Meskipun tersanjung, Elena tidak tertarik pada Tanzler karena hal yang paling penting untuknya adalah kesembuhannya. Elena mengatakan kepada Carl Tanzler bahwa Ia adalah seorang wanita dengan status “sudah menikah”, yang walau telah dicampakan oleh suaminya, bukan berarti bahwa statusnya “tidak menikah” di mata Tuhan dan gereja. Penolakan juga datang dari ibu Elena yang mengatakan bahwa Elena tidak boleh menikah dengan orang Amerika. Menantunya haruslah orang Kuba, jika pun dia mau menikah lagi. Namun Carl terus berusaha mendapatkan perhatian Elena dengan terus memberikannya hadiah seperti liontin kristal, anting-anting, kalung mutiara, bahkan perangkat radio besar dengan harapan dapat membuat Elena ceria. Selama masa perawatan Elena, Carl selalu menuliskan surat berisikan nasihat medis yang bercampur dengan ungkapan cintanya. Elena yang merasa tidak nyaman kemudian mencari-cari alasan untuk tidak kontrol berobat ke Carl. Keluarga Elena pun mulai membawanya ke dokter lain dan menghindari upaya Carl untuk merawatnya. Sayangnya, perawatan berbeda yang dilakukan oleh dokter lain, membuat kondisi Elena memburuk. Dengan bujukan yang kuat dan situasi yang semakin gawat, keluarga Elena mengizinkan Carl untuk mengobati Elena kembali. Terlepas dari upaya Carl Tanzler untuk menyelamatkan Elena, Elena meninggal pada 25 Oktober 1931 di usianya yang ke-22.

Rasa cinta Carl Tanzler belum berakhir. Dia meminta izin dari orang tua Elena untuk mengurus pemakamannya dan membangun mausoleum (monumen makam) untuknya. Elena awalnya dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan untuk kemudian dikuburkan di pemakaman umum. Namun, Carl Tanzler tidak ingin Elena berada di dalam peti jenazah sederhanya yang dibeli oleh keluarganya dan membiarkannya membusuk di dalam tanah. Ia kemudian diizinkan keluarga Elena dan pemerintah setempat untuk mengawetkan jenazah Elena dan membangun mausoleum dengan listrik di dalamnya dan terdapat telepon yang terhubung dengan telepon di luar mausoleum. Setiap malam, Ia terlihat pergi ke mausoleum tersebut, berdiri di luar, mengangkat telepon, dan berbicara dengan Elena seolah Ia masih hidup. Pada suatu hari setelah satu setengah tahun Carl Tanzler rutin mengunjungi mausoleum Elena, Ia terbangun dari tidur karena merasa mendengar suara tembakan keras yang Ia kira pistol mainan yang dimainkan anak-anak. Namun, di sekitar rumahnya tidak ada siapa-siapa. Carl kemudian meyakini bahwa itu adalah suara Elena yang mengetuk peti matinya. Dengan rasa penasaran Ia kemudian masuk ke dalam mausoleum dan membuka peti mati Elena. Ia mencium bau aneh yang keluar dari dalamnya dan mengira bahwa itu adalah bau segar khas Elena, wanita yang sangat Ia cintai. Sejak saat itu Ia mulai sering masuk ke dalam mausoleum, berbicara dengan Elena, membawakan bunga dan barang-barang lainnya seolah Elena akan menanyakan untuk apa barang-barang tersebut. Dalam fantasinya, Ia kemudian melihat sosok putih berkerudung di pintu masuk makam seolah-olah telah menunggunya. Carl juga mulai merasa bahwa Elena sedang menyanyikan lagu Spanyol dari dalam peti jenazahnya dengan suara yang sangat lembut dan jelas, yang semakin lama semakin terdengar keras. Carl lambat laut merasa mendapat bisikan ghaib dari Elena bahwa Ia ingin keluar dari dalam peti dan mausoleum tersebut.

Merasa mendapat bimbingan dari Elena tentang bagaimana cara untuk dapat mengeluarkannya dari dalam tempat tersebut, Carl kemudian memindahkan jenazah Elena ke kereta kecil yang Ia beli dan meletakkan bantal karet di kedua ujungnya. Selimut dengan ornamen salib di atasnya diikatkan di sekitar peti mati dengan tali. Merasa telah aman karena tidak ada yang melihat, Ia menarik kereta tersebut dari dalam mausoleum dan berhasil memindahkan jenazah Elena ke rumah singgah sementara yang Ia sewa. Keesokan harinya Ia memindahkan Elena dari rumah singgah tersebut dan memasukkannya ke dalam sedan besar dan memindahkannya ke sebuah pesawat tua tanpa sayap di belakang rumah sakit tempatnya bekerja, yang Ia modifikasi menjadi laboratorium darurat.

Jenazah Elena yang telah membusuk selama 18 bulan setelah kematiannya dibedah oleh Carl Tanzler, mengisi perutnya dengan kain perca untuk menjaga bentuk badannya dan menyatukan tulang-tulangnya dengan kawat dari gantungan baju. Ia juga memasang bola mata dari kaca di rongga mata Elena, menggunakan sutra yang diberi lilin pengawet jenazah (formalin) untuk menutup kulitnya yang membusuk, serta mendandaninya dengan gaun putih yang indah, seperti pengantin. Carl dengan sangat hati-hati membersihkan dan memperbaiki kondisi jenazah Elena karena Ia percaya suatu hari Elena dapat bangkit kembali. Bulan, tahun pun berlalu. Jenzah Elena terlihat semakin sempurna dan seolah hidup kembali.

Setelah mengetahui rencana pihak Rumah Sakit Militer untuk menyingkirkan pesawat tua itu, Ia dengan dibantu oleh Mario Medina, suami Nana, kemudian memindahkan pesawat itu dengan truk ke hanggar pesawat di Pantai Rest yang ditawarkan kepadanya sebagai tempat tinggal. Proses pemindahan badan pesawat yang orang-orang tidak mengetahui bahwa di dalamnya ada jasad Elena hanya menjadi tontontan dan menganggapnya seperti pawai.

Untuk menjaga agar jenazahnya tetap awet, Ia menggunakan berbagai minyak, bahan kimia, dan parfum untuk menutupi bau pembusukan. Ia menempatkan Elena dalam inkubator berisi larutan bening oksikuinolin sulfat natrium pada suhu tiga puluh delapan derajat celcius, suhu darah. Untuk beberapa saat, setiap hari Ia mengangkat tubuh wanita itu keluar dari inkubator dan membiarkannya beristirahat sebentar meletakkannya di meja sinar-X untuk perawatan radiasi selama lima menit, kemudian segera mengembalikannya ke bak plasma yang bersirkulasi. Ia yakin bahwa Ia mulai membuat beberapa kemajuan untuk menghidupkannya kembali. Setiap malam Ia memainkan musik klasik Beethoven, Bach, atau Wagner di organ karena meyakini bahwa dengan menerapkan hukum getaran kosmik melalui gelombang suara harmonik dapat memiliki efek positif untuk pembentukan struktur atom bagi jaringan tubuh Elena. Dikarenakan kondisi kota yang bangkrut dan banyak pengangguran, maka lebih sering terjadi perampokan. Oleh karenanya, Carl mengeluarkan Elena dari tabung inkubasi, mengeringkannya dengan alkohol dan Eau de Cologne. Elena tidak dibalsem karena Carl yakin jaringan tubuh Elena telah hidup kembali selama masa inkubasi. Ia menjaganya siang dan malam dan tidur di sampingnya.

Kota Key West dilanda badai besar yang mengakibatkan banyak korban dan kerusakan parah. Pemerintah kemudian melakukan pembersihan dan pembangunan besar-besaran sehingga memaksa Carl pindah demi keamanan Elena. Walaupun tidak lebih baik dari tempat tinggalnya di pinggir pantai Rest, Carl akhirnya pindah ke Flagler Avenue, di sebuah gudang yang terletak di antara semak-semak dan hutan. Di tempat barunya orang-orang lambat laun mulai curiga. Ia sering membeli sabun, perhiasan dan Eau de Cologne dalam jumlah besar. Banyak pula yang mengintip ke rumahnya. Akhirnya pada 28 September 1940 keluarga Elena dan pihak terkait memeriksa mausoleum Elena dan menemukan bahwa kondisi peti matinya sudah rusak dan mereka bersikeras ingin memeriksa isinya. Namun Carl meyakinkan mereka bahwa semua baik-baik saja karena peti bagian dalam aman dan tidak dibuka. Pembukaan peti bagian dalam tersebut pun urung dilakukan. Pada 1 Oktober, Nana, saudari Elena ditemani suaminya Mario kembali memaksa Carl untuk membuka peti mati bagian dalam di dalam mausoleum Elena. Dengan sangat memohon, Nana meyakinkan Carl untuk membuka petinya karena Ia sangat khawatir dan sangat ingin melihat saudarinya itu. Alih-alih membuka peti, Carl justru mengajak Nana dan suaminya ke rumah Mario. Di sana akhirnya Carl menunjukan jasad Nana. Ia ingin memperlihatkan kepada Nana betapa cantiknya Elena beristirahat di tempat tidurnya dengan pakaian sutra dan semua perhiasannya. Hal tersebut dianggap dapat menenangkan kekhawatiran Nana tentang saudarinya. Nana yang syok kemudian mengajak suaminya untuk memeriksa mausoleum dan malaporkannya ke polisi.

Tepat di hari yang sama, iring-iringan mobil, dipimpin oleh dua sheriff, kemudian hakim, diikuti oleh mobil jenazah dan beberapa mobil lainnya datang ke rumah Carl. Ia ditangkap dan didakwa “merusak, menodai, dan menghancurkan kuburan dengan sengaja dan jahat” lebih dari tujuh tahun. Polisi menempatkan jenazah Elena di rumah duka di tempat yang lebih aman sampai kasusnya diselesaikan.

Di sisi lain, banyak orang yang memberi dukungan untuk Carl karena melihat begitu kuat cintanya terhadap Elena. Mereka datang ke penjara untuk memberikan makanan, buah, permen susu, uang dan sebagainya, serta ada juga yang menawarkan bantuan untuk menjaga rumah dan anjing-anjingnya. Kemudian pengacara bernama Louis Harris juga menawarkan bantuannya secara gratis. Simpati besar dari masyarakat merupakan bukti bahwa Carl memiliki kemampuan luar biasa sebagai ilmuwan; lebih jauh lagi, penyelidikannya terhadap penelitian ekstrem harus dianggap sebagai eksperimen manusia yang berharga dan bukan sebagai kasus kriminal. Publik menuntut supaya Carl tidak hanya harus dibebaskan, dengan kompensasi, tetapi juga, dia harus diizinkan untuk melanjutkan subjeknya dengan izin dari pengasuh subjek tersebut. Pada akhirnya, Ia dihukum atas perampokan makam, tetapi pada saat kasus tersebut disidangkan, undang-undang pembatasan telah berakhir dan tidak ada hukuman spesifik yang dijatuhkan. Jasad Elena kemudian dipajang di rumah duka umum setempat sehingga orang-orang yang penasaran dapat melihatnya. Manajer rumah duka mengatakan 6.850 orang datang melihat Elena. Menurut putusan pengadilan, jenzah Elena dikembalikan ke keluarga. Tiga orang yaitu, Kepala Polisi Key West Bienvenido Perez, pengurus Rumah Duka Lopez Benjamin Sawyer, dan Petugas Pemakaman Otto Bethel sepakat untuk membagi tubuh Elena dan menempatkannya ke beberapa peti mati berukuran delapan belas inci dan menguburkannya di lokasi rahasia yang hanya mereka ketahui bertiga.

Carl dipenjara hanya sampai bulan November 1940 dan kembali ke rumahnya di Flagler Avenue. Simpatisan tetap datang mengunjunginya dan memberinya dukungan. Dengan sedikit uang tersisa untuk bekal sisa hidupnya, Ia kemudian menjadi terbuka terhadap orang-orang yang berkunjung ke rumahnya dan mengenakan biaya masuk dua puluh lima sen kepada pengunjung ke rumahnya. Ia pun didesak untuk membuat sebuah memoar. Akhirnya, enam bulan setelah dibebaskan, pada 14 April 1941 Carl memutuskan untuk pergi ke Zephyrhills, Florida tempat di mana Ia dapat dengan tenang meluruskan keadaan dan menulis memoarnya yang Ia beri judul “Fantastic Adventures” dan diterbitkan tahun 1945. Pemasukan dari penerbitan memoar tersebut pun habis dan Ia kembali melarat. Mantan istrinya, Doris, yang juga tinggal di kota yang sama dengan berbesar hati membantu Carl dengan memberinya dua dolar dan lima puluh sen dari gajinya yang lima belas dolar seminggu.

Carl meninggal pada tahun 1952. Tetangganya memeriksa rumah Carl yang sudah lama tidak terlihat keluar rumah dan menemukan banyak surat yang belum dibuka di teras depan dan kondisi rumah yang gelap dan tertutup. Mereka memanggil sheriff dan menemukan tubuh Carl yang sudah membusuk tergeletak di lantai di samping meja dengan peti mati Elena yang memang Ia simpan di rumahnya. Diperkirakan Carl telah wafat tiga minggu sebelumnya. Sheriff juga menemukan replika lilin tubuh Elena dan patung lilin kepalanya.

Jangan lupa subscribe channel!

By Adit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *