Pencipta aplikasi pesan populer, Pavel Durov, memberi tahu penyelidik Prancis bahwa penghasilannya per tahun adalah satu dirham.
Pernyataannya mengejutkan aparat penegak hukum, sebut media tersebut.
Dalam sidang pengadilan yang membahas tindakan pencegahan, jaksa Paris awalnya mengusulkan jaminan sebesar 20 juta euro, tetapi hakim menurunkannya menjadi lima juta.
Jumlah jaminan harus cukup untuk mencegah Durov, yang memiliki paspor Prancis, Rusia, dan Emirat, meninggalkan Prancis.
Jurnalis mencatat bahwa jumlah jaminan yang dipilih untuk Durov cukup kecil. Misalnya, pada tahun 2023, pengusaha tersebut menawar 8,5 juta euro untuk sebuah pelat nomor kendaraan dalam sebuah lelang amal di Dubai.
Pendiri Telegram tidak membayar dirinya sendiri gaji, dan nilai kekayaannya diperkirakan bervariasi menurut berbagai sumber. Para ahli percaya bahwa Durov mungkin memiliki sekitar 9 hingga 15 miliar dolar.
Selain €300 juta yang dia terima pada tahun 2014 dari penjualan sahamnya di jejaring sosial Rusia “VKontakte”, Durov memiliki seluruh saham Telegram, yang dinilai oleh dana investasi hampir $30 miliar. Namun, Durov sendiri pernah mengakui bahwa aplikasinya belum menghasilkan keuntungan.
Perlu diingat, sumber dari The Wall Street Journal menyatakan bahwa perusahaan Durov telah lama mengabaikan panggilan pengadilan dan perintah yang dikirim melalui email. Dokumen-dokumen dari aparat keamanan terkumpul di alamat email khusus perusahaan yang jarang diperiksa.
Surat kabar Liberation melaporkan bahwa pendiri Telegram membantu badan intelijen mencegah beberapa serangan teroris. Setelah penangkapannya, Durov menyatakan kesiapannya untuk bekerja sama dengan otoritas penegak hukum Prancis dan menyerahkan ponselnya dengan kode akses.