musim-hujan-jakarta

Akhir-akhir ini di penghujung bukan September, di beberapa daerah Indonesia, mulai sering turun hujan. Menurut Ardhasena Sopaheluwakan, Deputi Bidang KlimatologiBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) musim hujan yang datang lebih awal dari biasanya disebabkan oleh beberapa alasan. Salah satunya fenomena iklim La Nina. Pada konferensi pers Kamis (19/9) lalu, beliau mengatakan “Jadi kalau kita simak memang La Nina saat ini belum terjadi, tetapi kita prediksi nanti akan segera terjadi walaupun dengan intensitas lemah. Lalu, kalau kita lihat juga di wilayah Indonesia, ini kondisi suhu muka lautnya cukup hangat. Kondisi tersebutlah yang menyebabkan mayoritas daerah zona musim memasuki awal musim hujannya lebih awal.” Sementara Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menambahkan “Musim hujan 2024-2025 telah terjadi di sebagian kecil wilayah pada bulan Agustus 2024. Kemudian diprediksi akan terjadi di sebagian besar wilayah lainnya pada bulan September hingga November 2024”.

Menurut Dwikorita, wilayah seperti sebagian besar Pulau Sumatra, pesisir utara Pulau Jawa, Pulau Sulawesi, sebagian besar Pulau Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT), serta sebagian besar Papua akan mengalami musim hujan lebih cepat dari rerata klimatologisnya, walau tak serentak. Sebanyak 190 ZOM atau sekitar 27 persen wilayah akan mengalami awal musim hujan yang sama dengan periode normalnya. Wilayah yang masuk periode ini adalah beberapa wilayah di Pulau Sumatra dan Jawa. Sedangkan, sekitar 96 ZOM atau sekitar 14 persen wilayah seperti beberapa bagian di Pulau Jawa, Sulawesi, dan Indonesia bagian timur seperti Maluku dan Papua diprediksi mengalami awal musim hujan yang mundur atau lebih lambat dibandingkan dengan periode normalnya.

Indonesia diprediksi akan mengalami puncak musim hujan pada November hingga Desember di 303 zona musim atau 43,45 persen wilayah seperti Pulau Sumatra, Jawa pesisir selatan, dan Kalimantan. Sedangkan, sebanyak 250 ZOM atau 35,77 persen wilayah mulai dari Lampung, Pulau Jawa bagian utara, sebagian kecil Pulau Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, hingga sebagian besar Papua diprediksi akan mengalami puncak musim hujan pada bulan Januari-Februari 2025.

Masyarakat diimbau untuk waspada dengan kemungkinan cuaca ekstrem dan selalu berhati-hati terhadap dampak yang timbul selama periode tersebut. Masyarakat disarankan untuk selalu menjaga sanitasi lingkungan agar tidak menjadi sumber penyakit atau banjir.

Jangan lupa subscribe channel!

By Adit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *