Sebentar lagi Indonesia akan memasuki musim hujan yang diperkirakan akan berlangsung dari Oktober 2024 hingga Februari 2025. Dengan potensi muncul banyaknya genangan air atau bahkan banjir selama musim hujan, perlu diwaspadai pula penyakit-penyakit yang sekiranya dapat ditimbulkan dari kondisi tersebut. Demam berdarah diketahui menjadi salah satu penyakit yang umumnya muncul saat musim hujan. Virus dengue yang dibawa oleh nyamuk betina Aedes aegypti banyak menyebar akibat populasi nyamuk ini yang berkembang pesat selama musim hujan. Bahkan nyamuk ini dapat pula membawa virus zika, cikunguya dan demam kuning.

Untuk mencegah penyebaran demam berdarah dan penyakit-penyakit lainnya selama musim hujan. Masyarakat harus lebih memperhatikan kebersihan rumah dan lingkungan, menutup genangan air bersih seperti di bak mandi, wadah tanam, wadah minum hewan, kaleng bekas atau vas bunga. Mereka juga sering bersembunyi di sudut rumah gelap, seperti kolong tempat tidur atau gantungan baju yang menumpuk.

Imran Pambudi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemenkes melaporkan, pada Maret 2024 saja, terjadi penambahan kasus demam berdarah sekitar 4.809 kasus baru jika dibandingkan laporan minggu sebelumnya. Sedangkan jumlah total kasus hingga minggu ke-12 tahun 2024 mencapai 43.271 dengan 343 kematian.

Nyamuk Aedes aegypti memiliki ciri ukuran yang kecil dengan tubuh belang hitam putih. Nyamuk ini dapat terbang sejauh 400 meter dari tempatnya bersarang, sehingga potensi penyebaran virus dengue cukup besar. Penting tidak hanya untuk menutup rapat sumber genangan air, namun juga mengurasnya secara rutin seminggu sekali. Jangan lupa untuk mengubur atau mendaur ulang barang bekas yang dapat menyebabkan air menggenang. Selama tidur, usahakan menambahkan kelambu dan obat anti nyamuk. Gunakan juga losion antinyamuk selama beraktifitas karena nyamuk demam berdarah biasanya muncul di pagi hari saat suhu mulai menghangat. Sebagai pencegahan tambahan bisa juga menanam tanaman-tanaman yang tidak disukai nyamuk seperti sereh wangi, lavender, rosemary, mint, marigold, dsb.

Untuk pencegahan yang lebih maksimal lagi, bisa menggunakan teknologi bakteri Wolbachia, di mana nyamuk jantan dan betina yang sudah dimasukan bakteri Wolbachia dilepaskan ke populasi alami sehingga terjadi kawin silang dengan nyamuk liar. Nantinya telur nyamuk yang dihasilkan akan mengandung bakteri Wolbachia, yang mana bakteri ini dapat mematikan virus dengue yang ada dibawa nyamuk-nyamuk Aedes aegypti. Jika memungkinkan juga, lakukanlah vaksin DBD, namun perlu diingat bahwa vaksin ini hanya diperuntukan untuk golongan tertentu seperti berumur 6 tahun hingga 45 tahun, belum atau sudah pernah terinfeksi demam berdarah, tidak memiliki masalah pada sistem imun atau daya tahan tubuh yang lemah.

Jangan lupa subscribe channel!

By Adit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *