Para ilmuwan di Australasia menemukan spesies ikan baru, yaitu hiu hantu berparuh sempit di laut dalam dekat Selandia Baru. Hiu ini termasuk dalam ordo Chimaeriformes.

Pemimpin ekspedisi, Brittany Finucci, menamai spesies baru ini Harriotta avia sebagai penghormatan untuk neneknya. “Avia berarti ‘nenek’ dalam bahasa Latin. Saya ingin berterima kasih karena dia selalu mendukung karier ilmiah saya. Chimaera juga merupakan kerabat kuno ikan (nenek moyang), jadi saya merasa nama itu cocok,” ujar Finucci.

Spesies ini ditemukan oleh para peneliti dari National Institute of Water and Atmospheric Research (NIWA) Selandia Baru selama ekspedisi di kawasan Australasia untuk perusahaan Fishers New Zealand.

Awalnya, para ilmuwan mengira ikan tersebut termasuk dalam spesies yang sudah dikenal dalam keluarga Chimaera. Namun, penelitian lebih lanjut mengungkapkan bahwa ikan ini secara genetik dan morfologis adalah spesies yang unik.

Chimaeriformes adalah ordo ikan bertulang rawan laut yang berkerabat dengan pari dan hiu, dan telah ada selama lebih dari 400 juta tahun. Saat ini, ada tiga keluarga Chimaeriformes modern: Chimaera biasa, Chimaera berparuh panjang, dan Chimaera berparuh pendek.

Para ilmuwan masih belum mengetahui jumlah pasti ikan Chimaera yang hidup di lautan dunia atau berapa lama mereka hidup. Mereka juga terus meneliti peran makhluk-makhluk ini dalam ekosistem laut.

“Hiu hantu sangat kurang dipelajari, kita masih belum tahu banyak tentang mereka. Chimaera cukup misterius karena sulit ditemukan di laut dalam. Mereka juga tidak mendapat perhatian sebanyak hiu dalam penelitian,” tambah Finucci.

Saat ini, ada sekitar 55 spesies hiu hantu yang telah ditemukan di seluruh dunia, dan sekitar 12 di antaranya hidup di perairan Selandia Baru serta bagian selatan Samudra Pasifik.

By Risma

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *