Zat-zat yang terkandung dalam blueberry memperlambat proses penuaan tubuh. Tumbuhan yang membawa kesehatan. Tentang sifat positif blueberry telah diketahui oleh nenek moyang kita. Dalam pengobatan tradisional, ada banyak resep, yang bahan utamanya adalah blueberry. Selain buahnya, daun, bahkan tunas semak, juga dianggap bermanfaat.
Manfaat blueberry baru-baru ini dikonfirmasi oleh para ilmuwan dari Universitas Boston. Dalam eksperimen mereka, ditemukan bahwa buah beri secara efektif memasok tubuh dengan zat yang membantu meremajakan sel.
Apa yang membuat blueberry bermanfaat? Para ilmuwan Amerika menemukan bahwa buah blueberry tidak mengandung banyak asam buah seperti buah beri lainnya. Namun, mereka dapat bersaing dalam kandungan flavonoid bioaktif – antioksidan alami.
Selain itu, buah hutan yang lezat ini kaya akan mineral (kalium, fosfor, kalsium, besi, magnesium, dll.), serta vitamin A, C, P, kelompok B.
Perlu diingat bahwa vitamin P (rutin) dan C bertanggung jawab untuk elastisitas pembuluh darah, mengurangi kerapuhan, dan mengurangi gejala couperosis (penyakit yang disebabkan oleh gangguan sirkulasi darah mikro, yang terjadi karena pelebaran dan kerapuhan pembuluh darah kecil pada kulit sensitif).
Blueberry juga mengandung zat penyamakan, asam fenolik, karoten, pektin, yang berdampak positif pada kerja organ saluran pencernaan, serta mencegah perkembangan kanker.
Diketahui bahwa konsumsi blueberry secara teratur membantu mengembalikan ketajaman penglihatan. Efek ini dicapai berkat adanya komponen khusus dalam buah beri – mirtilin dan glukokinin. Dipercaya bahwa yang pertama memainkan peran utama dalam fungsi penglihatan, sementara yang kedua bermanfaat untuk diabetes (menurunkan gula darah). Mereka membantu mengembalikan kesehatan mata dan vitamin A serta C. Vitamin ini memberi nutrisi pada jaringan mata, meningkatkan aliran darah di kapiler, berguna untuk kelelahan mata, dan dapat meningkatkan ketajaman penglihatan.