Dalam penutupan rangkaian BNI Investor Daily Summit 2024 di JCC, Senayan pada Rabu, 9 Oktober semalam, Presiden Terpilih Prabowo Subiyanto mengatakan mimpinya mencapai pertumbuhan ekonomi nasional 8% akan tercapai melalui kolaborasi seluruh pihak dan komponen paksa.
“8% pertumbuhan kita dinyinyir ya enggak apa-apa,” ucap Prabowo. Jika tidak sampai, minimal Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional berada di angka 7-7,5%. “Saya canangkan 8%, kalau engga sampai 8% ya 7,5%, kalau ga sampai 7,5% ya 7%.” tambahnya. Dalam acara Diskusi Ekonomi bersama Pengusaha Internasional Senior di kantor Kadin (7/10/2024), Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia versi Munaslub Anindya Bakrie mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan pertumbuhan ekonomi 8% dengan adanya 8 asa cita dan 17 program prioritas dan 320 program turunan yang menjadi fokus program pemerintahan Prabowo mendatang. Untuk itu, ada dua hal yang menjadi fokus pemerintahan Prabowo agar pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 8%, yaitu peningkatan penerimaan negara, dengan cara reformasi pajak dan pemberdayaan daerah untuk menggerakkan perekonomian. “Semua itu butuh uang tak mungkin capai 8% tanpa modal, nah seperti kita ketahui APBN Rp 3600 triliun, sedangkan PDB Rp 22.000 triliun, sehingga gap itu ya macam-macam ada domestic consumption, ada investasi, ekspor, dan lain-lain tapi ini lah peran Kadin,” katanya.
Sementara untuk mendorong perekonomian daerah, Kadin akan mendorong laju perekonomia dengan memberikan pemberdayaan UMKM seperti pelatihan, workshop, pemodalan/permodalan, bantuan alat produksi, peningkatan sarana/prasarana dan lain-lain. Kadin sebagai mitra strategis pemerintah mengajak kepala pemerintah daerah untuk lebih berperan mengambil bagian dalam rangka pemulihan daerah, khususnya di sektor riil.