Jakarta – Dunia kembali dikejutkan dengan kasus kematian misterius diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, yang memiliki kemiripan mencolok dengan kasus Brigadir J. Keduanya tewas pada tanggal 8 Juli, sama-sama di Jakarta, dan sama-sama diikuti oleh kemunculan rekaman CCTV yang memicu pertanyaan publik.

Fakta Utama Kasus Arya Daru:
- Tewas 8 Juli 2025 di kos-kosan Menteng, Jakarta Pusat, dengan lakban di kepala dan wajah.
- Versi Polisi: Bunuh diri (tanpa keterlibatan pihak lain).
- Hasil Autopsi: Kematian akibat mati lemas (gangguan pertukaran oksigen).
- Rekaman CCTV:
- Arya terlihat sehari sebelum tewas di Grand Indonesia bersama Vara dan Dion.
- Juga terekam di lantai 12 Gedung Kemlu RI.
- Aktivitas terakhir di kosan: membuang sampah, lalu penjaga kos bolak-balik memeriksa kamarnya.
Kemiripan Misterius dengan Kasus Brigadir J:
- Sama-sama tewas 8 Juli (Brigadir J: 8 Juli 2022).
- Ada rekaman CCTV yang muncul setelah kematian:
- Brigadir J terlihat hidup hingga pukul 17.12 WIB di rumah dinas Ferdy Sambo.
- Arya Daru juga terekam di beberapa lokasi sebelum ditemukan tewas.
- Pola tidak wajar:
- Brigadir J awalnya disebut tewas dalam baku tembak, tapi terbukti dibunuh.
- Arya Daru dinyatakan bunuh diri, tapi ada alat kontrasepsi bekas & pelumas di barang bukti.
Pertanyaan yang Belum Terjawab:
- Mengapa ada alat kontrasepsi bekas pakai di tas Arya, tapi tidak ditemukan sperma?
- Siapa Vara & Dion yang terakhir bersama Arya di Grand Indonesia?
- Apa motif di balik “bunuh diri” dengan lakban di wajah?
- Mengapa penjaga kos bolak-balik memeriksa kamar Arya sebelum kematiannya?
Analisis Ahli:
- dr. Yoga Tohijiwa (Forensik RSCM): “Kematian akibat mati lemas bisa disebabkan tekanan eksternal atau pembekapan.”
- Pengamat Hukum: “Kasus ini butuh penyelidikan independen. Pola rekaman CCTV yang muncul belakangan mirip skenario kasus Brigadir J.”
Apa Selanjutnya?
Keluarga Arya Daru meminta transparansi investigasi. Publik pun menunggu: Akankah kasus ini terbuka seperti Brigadir J, atau tetap menjadi “bunuh diri” yang penuh teka-teki?
(Sumber: Laporan resmi Polda Metro Jaya, rekaman CCTV, dan wawancara saksi.)