KUPANG – Aksi nekat tiga remaja di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), membuat heboh warga. Dua di antaranya masih berstatus pelajar SMA, sementara satu lagi—yang paling mengejutkan—adalah anak SD berusia 12 tahun! Mereka diduga terlibat dalam jaringan pencurian sepeda motor yang kemudian dimodifikasi untuk balapan liar.
Kasus ini terungkap setelah polisi menerima laporan dari masyarakat tentang transaksi mencurigakan sepeda motor dengan harga jauh di bawah pasaran. Tim Jatanras Polresta Kupang langsung bergerak dan berhasil meringkus dua tersangka, yakni WT alias Koko (16) dan WT alias Titi (16), beserta empat unit motor curian.
Modus Berani: Manfaatkan Kelengahan Pemilik
Kapolresta Kupang Kota, Kombes Pol. Djoko Lestari, menjelaskan bahwa ketiga pelaku aktif beroperasi sejak Mei 2025. Mereka biasa berkeliling kota mencari motor yang parkir dengan stang tidak terkunci. Begitu melihat situasi sepi, mereka langsung mendorong kendaraan dan kabur.
“Total tujuh motor berhasil mereka curi. Empat sudah kami amankan, sisanya masih dalam pencarian,” ujar Djoko.
Motor Dibongkar, Nomor Rangka Dihapus untuk Balapan
Yang membuat kasus ini unik adalah motif pencuriannya. Alih-alih menjual motor secara utuh, para pelaku justru mempreteli bodi kendaraan dan menghilangkan identitas dengan menggerinda nomor rangka serta mesin. Tujuannya? Untuk dijadikan bahan modifikasi balap liar!
“Mereka mengaku ingin membuat motor balap sendiri tanpa harus beli,” tambah Kapolresta.
Ancaman Hukum dan Imbauan untuk Masyarakat
Ketiganya terancam hukuman maksimal 7 tahun penjara berdasarkan Pasal 363 Ayat (1) ke-4 KUHP tentang pencurian berkelompok. Polisi juga mengingatkan masyarakat agar selalu mengunci stang motor dan menggunakan pengaman tambahan untuk menghindari menjadi korban berikutnya.
Pelajar SD Terlibat, Orangtua Diminta Awasi Anak
Keterlibatan pelaku berusia 12 tahun menjadi sorotan utama. Kasus ini memicu pertanyaan tentang pengawasan orangtua dan pergaulan remaja di Kupang. Apakah ini hanya kasus individual, atau ada lingkaran yang lebih besar? Polisi masih mendalami apakah ada pihak lain yang turut andil dalam jaringan ini.