Seorang narapidana di Lapas Kelas IIA Kotabumi, Lampung Utara, membuat heboh setelah menyatakan keengganannya untuk pulang meski masa hukumannya telah berakhir. Keputusan mengejutkan itu bukan karena alasan hukum, melainkan karena ia merasa jauh lebih nyaman menjalani hidup di balik jeruji daripada kembali ke dunia luar.

Hal tersebut terungkap dalam sesi wawancara terakhir yang dilakukan oleh Kasubsi Registrasi Lapas Kelas IIA Kotabumi, Hasanuddin. Dalam percakapan itu, narapidana tersebut mengakui bahwa lingkungan lapas telah memberinya sesuatu yang tidak pernah ia dapatkan sebelumnya: rasa aman dan tempat untuk kembali.

Selama masa pembinaan, ia merasakan hubungan yang hangat dan solidaritas di antara sesama warga binaan. Rutinitas yang teratur serta perhatian dari petugas membuatnya merasa diterima secara manusiawi.
“Saya merasa lebih damai di sini. Di luar sana saya tidak punya apa pun,” ungkapnya dengan suara bergetar, mengungkap sisi rapuh yang jarang terlihat dari seorang narapidana.

Ia menjelaskan bahwa bukan kebebasan yang menakutinya, melainkan kenyataan bahwa di luar tembok lapas tidak ada rumah yang menunggu, tidak ada pekerjaan, bahkan tidak ada keluarga yang dapat menerima kehadirannya kembali. Baginya, keluar berarti menghadapi kesepian yang lebih menakutkan daripada ruang tahanan.

Meskipun demikian, Hasanuddin menegaskan bahwa secara hukum pihak lapas tetap harus membebaskannya karena seluruh masa tahanannya telah terpenuhi. Pihak lapas juga memberikan pendampingan serta penjelasan mengenai hak-haknya sebagai warga yang kembali ke masyarakat.

Lapas Kotabumi memastikan bahwa mereka tetap berkomitmen memberi dukungan agar warga binaan yang keluar dapat memulai hidup baru dengan layak dan bermartabat, meskipun kenyataannya beberapa di antara mereka merasa penjara justru lebih menyerupai rumah daripada dunia luas di luar sana.

By Risma

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *