Pengakuan mengejutkan datang dari Raffi Ahmad setelah ia kembali dari kunjungannya ke Lapas Nusakambangan, tempat yang selama ini dikenal masyarakat sebagai pulau dengan keamanan paling ketat di Indonesia. Cerita Raffi yang bertolak belakang dengan rumor menyeramkan langsung memicu kehebohan baru di publik, terlebih karena sorotan masih tertuju pada perpindahan Ammar Zoni ke lapas super maksimum itu.
Raffi, yang hadir sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni, mendampingi Menteri Hukum dan HAM dalam inspeksi tersebut. Ia menyebut apa yang ia lihat justru jauh dari gambaran menakutkan yang selama ini berkembang.
“Orang-orang pikir Nusakambangan itu kayak pulau horor. Tapi setelah saya lihat sendiri, ternyata tidak semenakutkan itu,” ujar Raffi dalam program Q&A Metro TV, Senin, 24 November 2025.
Nusakambangan Ternyata Punya Pembinaan Rapi, Bukan Sekadar Penjara Kelam
Dalam kunjungannya, Raffi menyaksikan bahwa narapidana memiliki banyak kegiatan pembinaan, mulai dari pengelolaan tambak hingga bercocok tanam. Menurutnya, aktivitas ini membuka ruang komunikasi yang lebih manusiawi antara petugas dan warga binaan.
“Lewat kegiatan-kegiatan itu, kami bisa bicara dengan anak-anak muda di dalam lapas secara santai. Tidak kaku,” tambahnya.
Kisah ini kontras dengan video viral pemindahan Ammar Zoni pada 16 Oktober 2025, yang memperlihatkan ia dan lima tahanan lain dibawa menggunakan perahu dengan mata tertutup kain hitam.
Pemindahan Ammar Zoni: Prosedur Super Ketat untuk Tahanan Risiko Tinggi
Kasubdit Kerja Sama Ditjen PAS, Rika Aprianti, menjelaskan bahwa penggunaan penutup mata adalah prosedur standar.
“Ini untuk mencegah potensi gangguan keamanan dan melindungi lapas dari peredaran narkoba,” jelasnya.
Ia menegaskan seluruh tahanan berisiko tinggi kini berada dalam pengawasan penuh di blok super maksimum.
Ammar Zoni Putus Asa Ingin Hadir Secara Langsung di Sidang
Ammar Zoni kini menjalani proses hukum terkait kasus peredaran sabu dan tembakau sintetis. Sejak berkas perkara dilimpahkan pada 8 Oktober 2025, ia mengikuti persidangan dari Nusakambangan melalui video daring.
Dalam sidang 21 November 2025, Ammar terlihat emosional saat memohon kepada majelis hakim agar diizinkan hadir langsung di ruang sidang.
“Izin, Yang Mulia… apakah minggu depan saya boleh hadir langsung?” pinta Ammar dengan suara berat.
Namun Ketua Majelis Hakim, Dwi Elyarahma, menolak permohonan itu.
“Untuk minggu depan belum diperlukan. Jika tahap pembuktian membutuhkan kehadiran saudara, tentu akan dipanggil,” tegasnya.
Drama Lain: Dokter Kamelia Ungkap Alasan Tolak Dinikahi Ammar Zoni
Di tengah proses hukum yang belum selesai, muncul pula kabar bahwa Ammar meminta dokter Kamelia untuk menikah dengannya. Namun Kamelia mengaku belum siap.
Dalam wawancara, ia menyebut Ammar sebagai sosok yang sering bicara spontan tanpa pikir panjang, sehingga ia tidak mau terburu-buru menerima ajakan tersebut.