Fenomena Tak Lazim: Kejernihan Air Danau Singkarak di Tengah Musibah Banjir Sumatera, Apa Penyebabnya?

Tatkala berbagai daerah di Aceh dan Sumatera tengah menghadapi musibah banjir, sebuah pemandangan kontras justru tersaji di sekitar Danau Singkarak, Sumatera Barat. Arus air yang lazimnya hening tiba-tiba mengalir deras namun tetap bening, menyusul pembukaan pintu bendungan di area Ombilin.

Momen langka ini segera mencuri perhatian khalayak ramai usai rekaman videonya viral di platform media sosial TikTok. Sebuah postingan yang menjadi sorotan diunggah oleh akun @sondra*** pada hari Sabtu, 29 November 2025, menunjukkan permukaan air Danau Singkarak yang meningkat hingga setinggi betis, bahkan merendam pelataran masjid. “Danau Singkarak meluap,” demikian narasi pengunggah dalam klip video yang memamerkan kejernihan airnya, dihiasi pantulan cahaya kehijauan.

Sementara itu, akun @furqann*** melalui unggahannya tak ragu membandingkan derasnya aliran air ini dengan sungai-sungai yang ada di benua Eropa. “Setelah air Danau Singkarak dilepaskan di Ombilin, suasananya persis seperti sungai di Swiss,” tulisnya mengungkapkan. Kendati volume air Danau Singkarak mengalami peningkatan, para pengunggah video meyakinkan bahwa kondisi tersebut tidak menimbulkan bahaya. Sebaliknya, aliran air yang bening dan bergejolak justru menjadi daya tarik tersendiri bagi penduduk setempat.

Kejadian unik ini lantas memantik berbagai respons. Banyak netizen mengungkapkan kekaguman mereka terhadap warna air yang sungguh kontras dengan tipikal penampakan air banjir pada umumnya. “Apakah benar di Indonesia ada danau sebersih dan secantik ini?” tanya pengguna @C* dalam komentarnya. Warganet lain merasa aneh, mengingat aliran air saat banjir lazimnya tampak kotor, bahkan cenderung berwarna cokelat pekat. “Kok airnya bening, Mas? Tidak seperti banjir pada umumnya yang biasanya mirip milo,” demikian komentar dari akun @12*.

Beberapa pihak juga mengaitkan fenomena ini dengan tingkat kepedulian masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan. “Jernih sekali ya. Ini menunjukkan bahwa warga tidak membuang sampah sembarangan,” tulis akun @radenzerga. Bahkan, seorang netizen lainnya menuturkan bahwa kejernihan air Danau Singkarak semacam ini merupakan pemandangan yang jarang sekali dijumpai. “Sangat bening… sungguh menawan jika airnya sudah berwarna kehijauan seperti ini,” tutur @bintangla.

Arus air Danau Singkarak yang menampakkan nuansa kebiruan ini sangat berlawanan dengan kondisi banjir di beberapa wilayah Sumatera lainnya. Meskipun air Danau Singkarak meluap, ia sama sekali tidak membawa serta lumpur ataupun material sampah. Menurut penuturan penduduk lokal, kondisi ini diakibatkan oleh pelepasan air yang dilakukan secara teratur dari bendungan, yang menjaga agar aliran air tetap murni dan bening. Kejadian ini mengingatkan kita bahwa dinamika alam di suatu daerah bisa memperlihatkan sisi yang sangat kontras dalam waktu bersamaan, yaitu antara musibah dan keindahan yang tak terduga.

Penduduk sekitar Danau Singkarak memberikan klarifikasi langsung mengenai peristiwa meluapnya air danau yang belakangan menjadi pusat perhatian publik. Mereka meyakinkan bahwa keadaan tetap berada dalam kontrol, meskipun volume air naik signifikan setelah hujan deras melanda selama beberapa hari terakhir. Sondra Agung Mulyadi, seorang warga asli wilayah Danau Singkarak yang videonya viral, mengonfirmasi bahwa kenaikan permukaan air murni disebabkan oleh tingginya curah hujan. “Saya penduduk lokal asli di sini. Air meluap karena hujan, bukan akibat tumpukan sampah. Di area pekarangan tempat air meninggi, tidak ditemukan adanya sampah atau kotoran,” ujarnya saat diwawancarai oleh Kompas.com pada hari Selasa, 2 Desember 2025.

Ia memaparkan, apabila level permukaan Danau Singkarak menyentuh batas tertentu, pintu bendungan akan dibuka penuh selama 24 jam guna mempertahankan stabilitas volume air. “Saat ini bendungan beroperasi buka 24 jam. Airnya mengalir ke arah timur melalui jalur Batang Ombilin,” papar Sondra lebih lanjut. Arus dari Danau Singkarak selanjutnya bersatu dengan Sungai Indragiri di Provinsi Riau, sebelum akhirnya bermuara di perairan Selat Malaka. Sebagian pasokan air lainnya turut dialirkan melewati terowongan bawah tanah menuju Batang Anai, berfungsi untuk mengoperasikan generator Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Singkarak yang berlokasi di Lubuk Alung, Padang Pariaman.

Menurut keterangan Sondra, masyarakat setempat lazimnya mengawasi situasi dari tepi sungai yang berdekatan dengan bendungan. Hingga saat ini, kondisi dilaporkan masih dalam kategori aman. “Alhamdulillah aman terkendali. Namun, jika debit airnya terlalu tinggi, ada potensi erosi pada permukaan tanah di area pemukiman warga yang berdomisili dekat aliran sungai,” jelasnya.

Di sisi lain, kegiatan peribadatan masyarakat tidak terganggu, kendati sebagian kecil area masjid sempat tergenang air. “Di area masjid, genangan hanya mencapai batas di atas mata kaki. Hal ini tidak mengganggu jalannya ibadah. Lantai atas tetap berfungsi seperti biasa,” terang Sondra. Ia menambahkan bahwa lokasi tersebut bukan merupakan destinasi wisata dadakan, mengingat lingkungan sekitarnya didominasi oleh hunian penduduk dan merupakan jalur penghubung antara Danau Singkarak dan sungai.

Sondra mengkonfirmasi bahwa memang terjadi banjir yang lebih serius di beberapa daerah lain di sekitar Danau Singkarak. Area terdekat dari lokasi kediamannya adalah Malalo. “Daerah terdekatnya bernama Malalo. Masih termasuk dalam wilayah Danau Singkarak, hanya saja berbeda area administratif. Jaraknya dari sini sekitar 13 kilometer atau sekitar 30 menit perjalanan menggunakan mobil,” paparnya. Menurut pandangannya, tingkat kesadaran warga mengenai kebersihan terbilang memuaskan. Sampah umumnya langsung dibakar guna mencegah penumpukan. Namun, situasi di Malalo dilaporkan jauh lebih parah. “Di tempat saya, alhamdulillah, kondisinya aman. Akan tetapi, di Malalo cukup mengkhawatirkan. Beberapa ruas jalan terputus sementara dan sebagian warga terpaksa mengungsi,” pungkas Sondra.

By Adit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *