Mayat Perempuan Mengapung di Sungai Subulussalam Diduga Korban Banjir, Sudah 708 Orang Meninggal

Mayat perempuan yang ditemukan mengapung di Sungai Lae Soraya, Desa Sigrun, Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Aceh, Selasa (2/12/2025) diduga adalah korban banjir.

Korban diperkirakan terdampak banjir dari aliran sungai Lae Soraya yang hulunya dari Lawe Alas, Kabupaten Aceh Tenggara.
Penemuan mayat ini awal mula diketahui dari warga yang hendak berangkat mencari ikan di aliran Sungai Lae Soraya.

“Saksi hendak mencari ikan di aliran Sungai Lae Soraya, saat hendak berangkat dengan perahunya melihat ada mayat mengapung di aliran sungai,” kata Kapolres Subulussalam, AKBP Muhammad Yusuf.

Saksi kemudian memberitahu warga sekitar untuk selanjutnya diinformasikan kepada Polsek Sultan Daulat Polres Subulussalam.

Pukul 08.30 WIB personel Polsek dan Koramil Sultan Daulat tiba di tempat kejadian perkara (TKP).

Polisi langsung mengevakuasi jenazah dari aliran sungai bersama masyarakat.

“Pukul 08.45 WIB, jenazah dievakuasi menggunakan mobil ambulans Puskesmas menuju RSUD Kota Subulussalam untuk diautopsi,” jelas Kapolres.

Hasil visum dan identifikasi oleh dokter ahli RSUD dan Unit Identifikasi Sat Reskrim Polres Subulussalam, jenazah berjenis kelamin perempuan.

Tinggi badan kira-kira 150 centimeter.

Sampel sidik jari dan DNA jenazah sedang diproses oleh pihak RSUD.

Sementara itu kondisi jenazah saat ditemukan dalam kondisi membengkak.

Diperkirakan sudah lebih tiga hari hanyut mengapung di sungai.

3 Korban di Nagan Raya Belum Ditemukan
Sementara itu Selasa (2/12/2025) sore, satu dari 4 orang yang dilaporkan hilang akibat banjir bandang di Nagan Raya, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Jenazah korban Faisal (28), warga Aceh Barat ditemukan dalam lumpur bekas banjir bandang di kawasan Gunong Kong, Kecamatan Darul Makmur, Nagan Raya.

Faisal sedang berada di Gunong Kong Nagan saat peristiwa banjir bandang terjadi.

Dari data yang didapat Serambinews.com, di Gunong Kong ada 3 orang hilang, yakni 2 orang asal Aceh Barat dan 1 orang asal Sumut.

Seorang lainnya hilang di Beutong Ateuh dan masih dalam pencarian.

“Satu orang yang dilaporkan hilang sudah ditemukan. Ada 3 orang lagi dalam pencarian,” ujar Kalak BPBD melalui Tim Pusdalops Agus Salim.

Banjir bandang menerjang Nagan Raya terjadi di 3 kecamatan yakni Beutong Ateuh, Darul Makmur, dan Tripa Makmur.

Kondisi terparah adalah di Kecamatan Beutong Ateuh yang menyebabkan 250 rumah hancur dan rusak.

708 Korban Meninggal
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal dunia akibat bencana banjir dan tanah longsor di Provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Utara, dan Sumatera Barat hingga Selasa (2/12/2025) sore mencapai 708 jiwa.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan selain korban meninggal dunia, tercatat 499 orang masih hilang.

“Sore ini untuk hasil pencarian dan pertolongan secara umum, meninggal dunia 708 jiwa. Hilang masih dilaporkan 499 jiwa,” kata pria yang akrab disapa Aam itu di Posko Terpadu Penanganan Bencana Alam Aceh yang disiarkan langsung di kanal Youtube BNPB Indonesia, Selasa (2/12/2025) sore.

Ia merinci, di Sumatera Utara korban meninggal dunia mencapai 294 jiwa dan 155 jiwa lainnya dilaporkan masih hilang.

“Ini untuk wilayah paling terdampak ada Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Sibolga, dan Tapanuli Utara,” kata Aam.

Sementara itu, di Provinsi Aceh, hingga hari ini tercatat sebanyak 218 jiwa meninggal dunia dan 227 orang lainnya masih dilaporkan hilang.

“Tentu saja upaya pencarian dan pertolongan masih terus dilakukan dan menjadi prioritas oleh tim gabungan meski sudah hampir satu pekan bekerja tetapi ini tetap semangat,” ucapnya.

Selanjutnya di Sumatera Barat, dilaporkan 196 jiwa meninggal dunia dan 117 jiwa lainnya hilang.

“Total korban jiwa per hari ini pukul 16.00 WIB, 196 jiwa meninggal dunia, kemudian 117 jiwa hilang,” ucapnya.

“BNPB bersama pemerintah daerah, kementerian, dan lembaga terkait bersatu padu untuk bisa melakukan akselerasi dari tanggap darurat dan pemulihan di tiga provinsi terdampak banjir dan longsor ini,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *