Motif mahasiswi Universitas Tarumanegara (Untar) berinisial E (18) yang tewas melompat dari lantai 6 gedung parkir kampus Untar, Jakarta Barat, Jumat (4/10/2024) lalu masih diselidiki oleh tim kepolisian. Menurut Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol M Syahduddi, korban tidak memiliki kelainan atau masalah apapun dengan pihak kampus maupun orangtuanya. “Keluarga menyatakan hubungannya baik-baik saja tidak ada masalah, pihak keluarga juga heran kok sampe nekat bunuh diri seperti itu,” kata Syahduddi saat ditemui di Mapolres Metro Jakarta Barat, Selasa (8/10/2024).
Sementara itu, buku catatan koban yang ditemukan polisi dan berisi tulisan berbahasa Mandarin ternyata bukanlah curahan hati maupun wasiat, namun hanyalah lirik lagu yang ditulis korban. “Bahasa Mandarin ternyata setelah dicek sama pihak keluarganya itu berisi lirik lagu-lagu Mandirin,” ungkap Syahduddi. Kronologis tewasnya korban diungkap oleh Kanit Reskrim Polsem Grogol Petamburan, Jakarta Barat, AKP Muhammad Aprino Tamara. Sekitar pukul 09.43 WIB korban E pertama kali terlihat memasuki halaman kampus Untar menggunakan mobilnya dan pukul 09.50 WIB, mobil korban terparkir di lantai P7A. Dia kemudian keluar dari gedung parkir pukul 09.57 WIB menuju lift lantai P6B. “(Lift lantai P6B) berada dekat persis, dekat dia loncat itu ya, TKP loncat. Tidak termonitor lagi dia setelah itu kemana,” kata Aprino saat ditemui di Mapolsek Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Senin (7/10/2024).
Korban baru terlihat lagi di CCTV kampus sekitar pukul 12.00 WIB dan 30 menit kemudian korban bertemu dengan kakaknya yang bekerja sebagai asisten dosen di kampus tersebut. “Dia makan siang di kafe. Lalu pukul 13.00 WIB mereka selesai makan, kakaknya mungkin lanjut ngajar. (Jadi jalannya) beda arah nih, (kakaknya) ke arah kiri, nah dia lanjut ke kanan,” ungkap Aprino. Korban sempat duduk bangku depan kafe mulai pukul 13.00 WIB hingga 17.20 WIB. “Lalu habis itu dia berjalan dari 17.20 WB itu berjalan lah dia ke lobi,” jelas Aprino. Menurutnya, pada saat E berjalan itu, korban selalu mengarahkan pandangannya secara intens ke lantai atas gedung parkir di lokasi persis E melompat. Sebelum menuju lobi gedung M kampus Untar menuju lift untuk naik ke lantai 6B, korban sempat berjalan menuju parkiran mobilnya dahulu di lantai 7A untuk menyimpan tas dan sejumlah barang-barang. Tanpa membawa barang apapun, korban kembali beranjak ke lift dan berjalan menuju lantai 6B gedung parkir.
“Dari pukul 17.30 WIB itu sampai kejadian pukul 18.37 WIB, dia tidak termonitor ngapain,” ungkap Aprino. Aprino menjelaskan, gelagat korban sudah menunjukkan tanda-tanda mau loncat ke bawah. “Sampai tiba-tiba itulah dia terlihat sama saksi, dia lagi di atas itu posisi mau loncat,” imbuhnya. Korban juga sempat diperingatkan oleh sekuriti yang berjaga, namun tidak dihiraukan, akhirnya korban loncat dan tewas.
Hingga kini Aprino belum bisa memastikan apa motif korban mengakhiri hidupnya di saat ia baru menjadi mahasiswa baru. Pihak keluarga masih syok dan meminta keterangan dari kampus. Keterangan dari teman-teman dan dosen korban juga masih digali. Pihak keluarga menolak untuk mengautopsi korban dan membawa jenazah ke rumah duka.