Festival ini berawal dari kejadian tidak biasa pada tahun 1989 di mana seorang warga negara Norwegia bernama Trygve Bauge membawa mayat kakeknya yang baru saja meninggal, Bredo Morstøl, ke Amerika Serikat. Bredo Morstøl, yang kemudian dikenal sebagai “Grandpa Bredo” meninggal pada November 1989, saat sedang tidur siang. Jasad pria kelahiran 1900 di kota kecil di Norwegia bagian barat ini oleh keluarganya tidak langsung dikubur, namun malah diawetkan dengan teknologi krionika. Krionika adalah praktik atau teknik pembekuan tubuh orang yang baru saja meninggal, dengan harapan bahwa kemajuan ilmiah dapat memungkinkan mereka untuk dihidupkan kembali di masa mendatang.
Trygve Bauge, cucu Bredo yang saat itu berusia 31 tahun dan telah tinggal di Colorado, Amerika Serikat membawa jenazah kakeknya dengan es kering dan menyimpannya dalam nitrogen cair untuk dibawa ke fasilitas krionika Trans Time di San Leandro, California dari tahun 1990 hingga 1993. Sebelum akhirnya dia dan Ibunya, Aud Morstøl (anak Bredo) memindahkan mayat Bredo ke rumah mereka di Nederland, Colorado dan membuat fasilitas krionika mereka sendiri. Di sana mayat kakek yang membeku tinggal selama bertahun-tahun dalam selimut dingin, di sebuah gudang yang dibuat menjadi fasilitas krionika, dekat rumah cucunya, dan sempat juga ditinggal oleh cucunya Trygve karena masalah visa tinggal di Amerika yang telah habis. Mayat Bredo kemudian diurus sendirian oleh ibu Trygve, Aud. Karena sensasi dan ketidaknyamanan warga sekitar, Aud diusir dan hendak kembali ke Norwegia. Pihak kota pun menambahkan peraturan baru perihal “menyimpan jenazah”, yang melarang penyimpanan “seluruh atau sebagian dari orang, tubuh atau bangkai manusia atau hewan atau spesies biologis lainnya yang tidak hidup di properti mana pun”. Namun, karena sensasi yang muncul, pemerintah setempat membuat pengecualian untuk Bredo, yang disebut “klausul kakek” dan mereka diizinkan kembali tinggal di sana dan mendapat simpati dari beberapa pihak termasuk Delta Tech, sebuah perusahaan lingkungan setempat untuk menjaga fasilitas krionik mereka tetap beroperasi.
Pada tahun 1995, produsen dan pembuat gudang penyimpanan dan garasi di Amerika Serikat, Tuff Shed dan stasiun radio Denver membangun fasilitas krionika baru untuk Bredo. Karena Bredo menjadi sensasi media di seluruh dunia, Ia pun dirawat dengan baik oleh keluarganya dan masyarakat kota Nederland selama beberapa dekade. Sejak tahun 2002 kota tersebut memutuskan untuk merayakan perayaan tahunan atas keunikan krionika Bredo ini. “Perayaan Hari Orang Mati Beku” (Frozen Dead Guy Days) kemudian dirayakan menjadi festival tahunan yang diadakan akhir pekan pertama bulan Maret. Perlombaan-perlombaan konyol seperti balap peti mati, parade mobil jenazah, kontes mirip “Orang Mati Beku” pun diadakan. Sebuah film dokumenter tentang Kakek Bredo, yang disebut “Kakek di Gudang Tuff”, ditayangkan. Versi film yang lebih baru, “Kakek Masih di Gudang Tuff”, ditayangkan perdana di Nederland pada tanggal 7 Maret 2003.
Acara menarik lainnya, termasuk tur ke Gudang Tuff tempat jenazah Bredo dibekukan, menyeburkan diri ke lubang es, tarian “Grandpa’s Blue Ball”, sarapan panekuk, pasar yang memamerkan seniman lokal, lomba sepatu salju dan kontes patung salju juga kemudian menjadi daya tarik kota ini. Toko Glacier Ice Cream, yang berkantor pusat di kota Boulder di dekatnya, membuat cita rasa khusus untuk festival tersebut (dinamai Frozen Dead Guy), yang terdiri dari es krim biru rasa buah yang dicampur dengan biskuit Oreo yang dihancurkan dan permen jelly. Tur ke Tuff Shed dihentikan setelah tahun 2005, setelah keluarga Kakek “menjadi frustrasi dengan Frozen Dead Guy Days”, tetapi mereka melanjutkannya dengan perayaan tahun 2010. Selama bertahun-tahun, acara ini semakin diminati, dengan jumlah pengunjung yang terus bertambah setiap tahun, dengan perkiraan 25.000 pengunjung pada tahun 2019. Karena Covid, acara tersebut dibatalkan pada bulan Maret 2020, tetapi telah kembali diadakan pada tahun 2022. Pada tahun 2023, karena meningkatnya biaya tempat acara, selain karena adanya keluhan dari warga dan pelaku bisnis, Nederland membuat keputusan untuk membatalkan Frozen Dead Guy Days pada tanggal 2 November 2022.
John Cullen, pemilik Stanley Hotel yang terkenal membeli hak festival tersebut dan membujuk Trygve agar mengizinkannya memindahkan kakeknya ke Estes Park. Pada bulan Agustus 2023, kakek Bredo yang beku, dengan izin dari cucunya, dipindahkan oleh tim dari Alcor, ke rumah es lama The Stanley Hotel di Estes Park, tempat Ia dibenamkan kepalanya terlebih dahulu dalam nitrogen cair. Rumahnya sekarang menjadi satu-satunya museum di dunia yang didedikasikan untuk ilmu krionika.