Alvaro Kiano Nugroho, seorang anak laki-laki berusia 6 tahun yang telah dikabarkan menghilang sejak Maret 2025 di area Pesanggrahan, Jakarta Selatan, kini diduga telah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Tugimin, kakek dari Alvaro, mengungkapkan bahwa cucunya itu adalah yang paling akrab dengannya. “Alvaro itu paling dekat dengan saya, sangat dekat, karena dia tinggal bersama saya,” ucap Tugimin saat berada di kediamannya di Pesanggrahan, Jaksel, pada Senin (24/11/2025).

Tugimin mengenang Alvaro sebagai sosok anak yang selalu ingin menemaninya ke mana pun ia melangkah. Bahkan, Tugimin bercerita, Alvaro sering ikut serta ketika ada pertemuan RT atau acara di kelurahan.

“Dia selalu ikut, entah itu saat ada undangan syukuran, rapat RT, rapat RW, atau kegiatan di kelurahan,” kenangnya.

Tugimin menambahkan bahwa Alvaro adalah anak yang ramah dan mudah bergaul. Namun, ia juga menegaskan bahwa Alvaro tidak mudah diajak bicara atau didekati oleh orang yang tidak dikenalnya.

“Alvaro memang anak baik, cepat akrab dengan orang. Tapi kalau diajak oleh orang yang tidak dikenal, dia enggan. Diberi uang pun oleh orang yang belum begitu dikenal, dia juga menolak,” jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, bocah yang diduga kuat sebagai Alvaro tersebut ditemukan tak bernyawa pada Minggu (23/11) kemarin. Pihak kepolisian berencana untuk melakukan tes DNA guna memastikan secara pasti identitas jenazah tersebut.

“Namun, kami memerlukan kepastian lebih lanjut melalui pemeriksaan DNA dan uji forensik di laboratorium,” tutur Kapolres Jakarta Selatan, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, kepada awak media pada Minggu (23/11).

Lilipaly menjelaskan bahwa pihaknya juga akan melanjutkan pemeriksaan di laboratorium forensik. Ia menyebutkan bahwa saat ini polisi baru menemukan sisa-sisa kerangka manusia.

“Baru ditemukan kerangka manusia yang kami duga merupakan Alvaro,” imbuh Lilipaly.

Orang Tua Ungkap Kronologi Hilangnya Alvaro

Sebelumnya, Arumi, ibu kandung Alvaro, menceritakan bahwa putranya menghilang sejak tanggal 6 Maret 2025, tepatnya menjelang waktu Magrib. Ia mengungkapkan bahwa anaknya memang memiliki kebiasaan rutin pergi ke masjid dekat rumah untuk menunaikan salat Magrib selama bulan Ramadan.

Namun, pada hari itu, Alvaro yang meninggalkan rumah sejak sore hari tidak kunjung pulang hingga larut malam. Arumi, yang mulai cemas karena anaknya tak kunjung kembali, segera berupaya mencari, termasuk memeriksa seluruh rekaman CCTV di sekitar lingkungan rumahnya.

“Sejak habis Magrib itu dia tidak pulang-pulang. Jam 7, jam 8 dicari juga tidak ada. Sampai jam 10 malam pun tidak ditemukan. Kami bertanya kepada teman-temannya di masjid yang biasa salat bareng, mereka bilang Alvaro tidak bersama mereka sejak sore. Berarti kemungkinan besar dia diculik sebelum salat Magrib,” ungkap Arumi saat dihubungi detikcom pada Kamis (17/4).

By Adit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *