sansevieria

Sebagai negara topis yang letaknya berada di garis khatulistiwa, Indonesia memiliki karakteristik cuaca panas dengan tingginya uap air dalam udara (karena menguap) yang menyebabkan tingkat kelembaban udara sangat tinggi. Belum lagi bentuk wilayah Indonesia yang berupa kepulauan yang pulau-pulaunya dibatasi laut-laut atau perairan yang luas. Hal ini turut berkontribusi mendatangkan uap air ke daratan dari laut yang suhunya juga panas. Oleh karenanya, rumah-rumah tinggal di Indonesia cenderung mudah lembab yang mana kondisi tersebut tidak baik bagi kesehatan karena dapat menyebabkan tumbuhnya jamur yang tidak hanya buruk bagi kesehatan, tapi juga dapat merusak fisik bangunan rumah, seperti cat dinding atau atap yang mengelupas, furnitur-furnitur kayu yang melapuk karena jamur, juga korosi pada mebel-mebel yang terbuat dari logam.

Selain menjaga sirkulasi udara dan cahaya yang baik di dalam ruangan. Kita juga dapat mengurangi tingkat kelembaban udara di rumah dengan memelihara tanaman-tanaman hias yang memiliki kemampuan menyerap air dalam udara yang baik dan dapat tumbuh normal walau tidak terkena sinar matahari langsung. Ada beberapa rekomendasi tanaman hias yang mudah ditemui di Indonesia yang dapat membantu mengurangi kelembaban udara di dalam ruangan, diantaranya:

lidah-mertua

1. Lidah Mertua (Sansevieria Trifasciata)

        Tanaman dengan bentuk tegak memanjang ini tak hanya dapat menyerap kelembapan yang tinggi di dalam ruangan, namun juga senyawa organik lain yang menguap di udara seperti benzena dan formaldehida. Perawatan lidah mertua cukup mudah dan dapat hidup di berbagai kondisi. Ia hanya perlu disiram setiap satu atau dua minggu sekali.

        2. Lidah Buaya (Aloe Vera)

        Tanaman berbentuk bentangan lidah yang memanjang dengan ujung meruncing ini memiliki tekstur kenyal dan memiliki lendir-lendir jika dikupas. Selain memiliki manfaat kesehatan, tanaman dalam keluarga sukulen ini juga ampuh menyaring dan menghilangkan racun serta polutan yang ada di udara. Ia akan terus-menerus melepaskan oksigen sepanjang malam sambil menyerap karbon dioksida. Lidah buaya hanya perlu disiram jika kondisinya terlihat benar-benar kering.

        3. Pakis Boston / Boston Fern (Nephrolepis exaltata)

        Jenis tanaman pakis ini dapat menyerap polutan di udara yang berasal dari cat dan pernis. Perawatannya juga mudah dan dapat tumbuh dengan baik di dalam ruangan yang tidak terkena cahaya matahari langsung. Ia membutuhkan media tanam yang lembab dan perlu disiram setiap hari. Namun pastikan untuk melihat kondisi media tanamnya dulu, jika dirasa masih cukup lembab, penyiraman bisa ditunda.

        4. Kuping Gajah (Anthurium Crystallinum)

          Tanaman dengan bentuk seperti kuping gajah yang besar ini efektif menyerap karbon dioksida, formaldehida, amonia, toluena, dan xilena dari udara. Ia butuh sinar matahari dengan intensitas cukup di tempat yang teduh. Jangan sampai terlalu sering menyirami tanaman kuping gajah karena akarnya mudah busuk jika media tanamnya lembab.

          5. Kalatea / Meranti Sepat (Calathea)

          Tanaman kalatea memiliki banyak jenis. Semua jenis kalatea memiliki fungsi sebagai penyerap kelembaban karena habitatnya berasal dari hutan hujan tropis yang memang lembab dan tingkat pencahayaan yang rendah. Media tanamnya pun harus selalu lembab dan dicek secara rutin agar tidak cepat mengering.

          Demikianlah contoh-contoh tanaman hias yang bisa membantu mengurangi dan menyeimbangkan kelembaban di dalam rumah. Mereka mudah didapatkan di toko-toko tanaman, harganya murah dan juga perawatannya mudah.

          Jangan lupa subscribe channel!

          By Adit

          Tinggalkan Balasan

          Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *