anjing-mati-diracun

Pada 14 September 2022, Papi, seekor anjing kecil jenis West Highland White Terrier milik Penny, seorang wanita China, mati diracun oleh seorang pria berusia 65 tahun yang bermarga Zhang. Ia telah menggunakan asam fluoroasetat, yang digunakan untuk membuat racun tikus untuk meracuni Papi. Zhang meracuni Papi karena Ia kesal sepeda roda tiga cucunya dikencingi Papi. Walaupun pelaku ditangkap setelahnya, keadilan masih belum dirasakan oleh Penny.

Penny sempat membawa anjingnya yang sekarat ke rumah sakit hewan di Shunyi. Di sana anjingnya mendapatkan perawatan hemodialisis dan menghabiskan lebih dari 10.000 yuan untuk transfusi darah seluruh tubuh Papi. Walaupun akhirnya Papi tidak terselamatkan, Penny berusaha keras untuk memenjarakan pelaku yang meracuni anjingnya, sekaligus berusaha mencari dasar hukum yang kuat agar pelaku peracunan hewan dapat dihukum dengan lebih berat. Insiden keracunan hewan peliharaan memang banyak terjadi di daerah Penny tinggal, namun hanya sedikit yang diperkarakan sebagai kasus kriminal, Sebagian besar peracun belum menerima hukuman pidana apa pun atau malah dibebaskan dengan uang jaminan atau membayar sejumlah kompensasi uang. Penny ingin peracun harus masuk penjara.

Penny yang seorang jurnalis ini kemudian mencurahkan seluruh energinya untuk menyiapkan penuntutan pidana untuk memberikan keadilan kepada anak anjingnya yang malang. Karena pengetahuannya tentang yang minim tentang hukum. Dia kemudian membeli semua buku tentang hukum pidana dan mencari satu per satu ketentuan hukum dan interpretasi hukum yang dapat diterapkan untuk menuntut peracun. Dia berkonsultasi dengan pengacara tentang bagaimana menjalani proses hukum dan mengumpulkan bukti yang lebih baik. Di saat yang sama, dia menemukan dan membujuk semua keluarga komunitas peternak anjing satu per satu, sehingga membentuk tim penuntut yang terdiri dari 11 orang korban yang peliharaannya mati diracun di hari yang sama.

Akhirnya pada tanggal 5 Januari 2023, perkara tersebut diajukan atas tindak pidana “menjatuhkan zat berbahaya”. Pada tanggal 26 Oktober di tahun yang sama, satu tahun setelah kejadian, kasus tersebut dibuka di Pengadilan Kriminal Wenyuhe di Pengadilan Rakyat Distrik Chaoyang. Sejak awal persidangan hingga saat ini, perkara tersebut telah ditunda sebanyak empat kali dengan masing-masing persidangan berlangsung hingga 3 bulan, pada tanggal 17 bulan ini, persidangan keempat atas kasus ini dan persidangan ketiga oleh Mahkamah Agung akan berakhir .Penny masih tidak tahu apakah dia bisa menunggu hasilnya. Ini adalah kasus tuntutan pidana keracunan hewan peliharaan pertama di Beijing dan bahkan di kota-kota besar seperti Shanghai, Guangzhou, dan Shenzhen. Sulit untuk menentukan jumlah kerugian dan tingkat hukuman bagi peracun.

Selama dua tahun berjuang, Penny masih belum mendapat keadilan dan justru menambah beban hidupnya karena Ia menjadi depresi berat, cemas dan hanya bisa minum obat setiap hari untuk tidur di pagi hari. Setiap hari, orang-orang juga menindasnya secara online. Selama lebih dari 700 hari Penny berjuang, pengadilan setempat belum dapat memberikan putusan yang memuaskan untuk kasus ini. Penny masih belum dapat memenjarakan pelaku. Saat ini Ia dan tim Jaksa masih menunggu putusan yang ditunda hingga 17 Desember. Jika keputusan pengadilan masih belum memuaskan. Dia akan mengajukan banding lagi.

Jangan lupa subscribe channel

By Adit

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *